Information Technology - University Of Technology Sumbawa

Sunday 3 July 2016

Tutorial Subnetting IP Address


Dasar Teori

Subnetting adalah suatu metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address. IP Address terdiri dari beberapa blok, blok IP banyak dibuat sehingga membentuk rentang IP address yang lebih sedikit. Berikut ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam subnetting :

Network Address atau IP Address adalah sebuah alamat atau tanda pengenal yang dipakai untuk mewakili sekumpulan host yang tergabung di sebuah jaringan. Jadi, fungsinya adalah sebagai pengenal untuk menandai sebuah jaringan agar dapat dibedakan dengan jaringan lainnya.

Broadcast address adalah alamat yang digunakan untuk sebuah IP address untuk mengirim paket ke semua host yang ada pada jaringan. Berbeda dengan network address, broadcast address tidak diperuntukan untuk untuk mengirim paket ke jaringan lain.

Subnet mask adalah bagian IP address yang dapat menggambarkan jumlah host dari sebuah jaringan.
Contoh:  dari subnetmask, 255.255.255.0 (angka desimal)
kemudian dikonversi ke bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000 (angka biner).
Pada contoh tersebut, kita akan mencari banyaknya host  dengan menggunakan rumus :
2^n = 2^8 = 256 host. (n = banyaknya angka 0)



Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IPsecara teoretis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoretis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.

Blok IPv4 atau CIDR (Prefix)

IPv4 CIDR
IP/CIDR
Δ to last IP addr
Mask
Hosts (*)
Class
Notes
a.b.c.d/32
+0.0.0.0
255.255.255.255
1
1/256 C
a.b.c.d/31
+0.0.0.1
255.255.255.254
2
1/128 C
d = 0 ... (2n) ... 254
a.b.c.d/30
+0.0.0.3
255.255.255.252
4
1/64 C
d = 0 ... (4n) ... 252
a.b.c.d/29
+0.0.0.7
255.255.255.248
8
1/32 C
d = 0 ... (8n) ... 248
a.b.c.d/28
+0.0.0.15
255.255.255.240
16
1/16 C
d = 0 ... (16n) ... 240
a.b.c.d/27
+0.0.0.31
255.255.255.224
32
1/8 C
d = 0 ... (32n) ... 224
a.b.c.d/26
+0.0.0.63
255.255.255.192
64
1/4 C
d = 0, 64, 128, 192
a.b.c.d/25
+0.0.0.127
255.255.255.128
128
1/2 C
d = 0, 128
a.b.c.0/24
+0.0.0.255
255.255.255.000
256
1 C
a.b.c.0/23
+0.0.1.255
255.255.254.000
512
2 C
c = 0 ... (2n) ... 254
a.b.c.0/22
+0.0.3.255
255.255.252.000
1,024
4 C
c = 0 ... (4n) ... 252
a.b.c.0/21
+0.0.7.255
255.255.248.000
2,048
8 C
c = 0 ... (8n) ... 248
a.b.c.0/20
+0.0.15.255
255.255.240.000
4,096
16 C
c = 0 ... (16n) ... 240
a.b.c.0/19
+0.0.31.255
255.255.224.000
8,192
32 C
c = 0 ... (32n) ... 224
a.b.c.0/18
+0.0.63.255
255.255.192.000
16,384
64 C
c = 0, 64, 128, 192
a.b.c.0/17
+0.0.127.255
255.255.128.000
32,768
128 C
c = 0, 128
a.b.0.0/16
+0.0.255.255
255.255.000.000
65,536
256 C = 1 B
a.b.0.0/15
+0.1.255.255
255.254.000.000
131,072
2 B
b = 0 ... (2n) ... 254
a.b.0.0/14
+0.3.255.255
255.252.000.000
262,144
4 B
b = 0 ... (4n) ... 252
a.b.0.0/13
+0.7.255.255
255.248.000.000
524,288
8 B
b = 0 ... (8n) ... 248
a.b.0.0/12
+0.15.255.255
255.240.000.000
1,048,576
16 B
b = 0 ... (16n) ... 240
a.b.0.0/11
+0.31.255.255
255.224.000.000
2,097,152
32 B
b = 0 ... (32n) ... 224
a.b.0.0/10
+0.63.255.255
255.192.000.000
4,194,304
64 B
b = 0, 64, 128, 192
a.b.0.0/9
+0.127.255.255
255.128.000.000
8,388,608
128 B
b = 0, 128
a.0.0.0/8
+0.255.255.255
255.000.000.000
16,777,216
256 B = 1 A
a.0.0.0/7
+1.255.255.255
254.000.000.000
33,554,432
2 A
a = 0 ... (2n) ... 254
a.0.0.0/6
+3.255.255.255
252.000.000.000
67,108,864
4 A
a = 0 ... (4n) ... 252
a.0.0.0/5
+7.255.255.255
248.000.000.000
134,217,728
8 A
a = 0 ... (8n) ... 248
a.0.0.0/4
+15.255.255.255
240.000.000.000
268,435,456
16 A
a = 0 ... (16n) ... 240
a.0.0.0/3
+31.255.255.255
224.000.000.000
536,870,912
32 A
a = 0 ... (32n) ... 224
a.0.0.0/2
+63.255.255.255
192.000.000.000
1,073,741,824
64 A
a = 0, 64, 128, 192
a.0.0.0/1
+127.255.255.255
128.000.000.000
2,147,483,648
128 A
a = 0, 128
0.0.0.0/0
+255.255.255.255
000.000.000.000
4,294,967,296
256 A

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/CIDR

Host valid / IP valid adalah alamat IP yang dapat digunakan oleh host.
Misal dalam rentang IP address 192.168.1.0/24, maka \jumlah host valid nya adalah 192.168.1.1 – 192.168.1.254. Sedangkan Ip address pertama 192.168.1.0 merupakan IP Network atau yang akan digunakan untuk Networking.
dan IP address kedua 192.168.1.255 merupakan broadcast address.


Power of 2. Yang dimaksud dengan power of 2 adalah pemangkatan angka 2 dengan bilang mulai dari nol, 1, 2 dan seterusnya, yang penting bilangan tersebut haruslah angka genap positif. Yang mesti diingat dalam pemangkatan angka 2 adalah sebagai berikut:
2^0 = 1
2^1= 2
2^2=2 x 2 = 4
2^3=2 x 2 x 2 = 8
2^4= 2 x 2 x 2 x 2 = 16
2^5= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32
2^6= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 64
2^7=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 128
2^8=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 256
2^9=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 512
2^10= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 1024


IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.1.0/24Bilangan biner = 11111111.11111111.11111111.00000000
Bilangan decimal = 255.255.255.0
Jumlah Blok = 2^0 = 1
Jumlah host/blok = 2^n = 2^8 = 256 (n = banyaknya angka 0)
Jumlah host valid = 256 – 2 =254
Blok Pertama: (total host 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255)
Network address = 192.168.1.0
Host yang bisa digunakan = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
IP Broadcast = 192.168.1.255



No comments:

Post a Comment